Laporan Hasil Uji Coba ( PRAKTIKUM SEMESTER II )
Disusun Oleh :
- Afifah Rahmatika X5/02
- Alfiana X5/05
- Ananda Ayu K. X5/08
- Hana Adhy. X5/16
- Istiharoh Nur H. X5/19
- Savira Fitriasari X5/32
I. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasikan suatu zat apakah zat
tersebut tergolong ke dalam larutan elektrolit ataukah non elektrolit.
II. DASAR TEORI
Menurut Ilmuwan Svante August Arrhenius dari Swedia menerangkan teori ion tentang
hantaran listrik melalui larutan. Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat
elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi) menjadi ion
positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas
sehingga menghantarkan listrik melalui larutan.
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit ada dua macam, yaitu:
1.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit
kuat =1. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Contoh: air aki
(asam sulfat), asam klorida, air garam, dll.
2.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik dengan lemah. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit
lemah antara 0 sampai 1. Senyawa elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen
polar. Contoh: air cuka, amonium hidroksida, air, dan lain-lain.
Larutan Non Elektrolit
Larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik sama sekali. Nialai derajat
disosiasinya = 0. Senyawa non elektrolit terbentuk dari ikatan kovalen
non polar. Contoh: minyak goreng, bensin, oli, dll
III.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
·
4 batu baterai
·
Kabel
·
1 Rumah baterai
·
1 lampu bohlam kecil
·
2 elektroda
·
2 buah gelas plastik
2.
Bahan
·
Garam
·
Gula
·
Larutan garam
·
Larutan gula
·
Air kran
·
Air mineral
·
Air sabun
·
Kecap
·
Air detergen
·
Air buah kedondong
IV. HASIL PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
Pembahasan pada uji coba kami diantaranya adalah :
Pembahasan pada uji coba kami diantaranya adalah :
1.
Gula (padat) termasuk larutan non-elektrolit karena lampu tidak
menyala dan tidak ada gelembung
2.
Garam (padat) termasuk larutan non-elektrolit
karena lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
3.
air kran termasuk larutan non-elektrolit karena lampu tidak
menyala dan tidak ada gelembung
4.
Air mineral termasuk larutan non-elektrolit karena lampu tidak
menyala dan tidak ada gelembung
5.
Larutan gula termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala tetapi terdapat
banyak gelembung pada batang elektroda
6.Larutan
garam termasuk larutan elektrolit kuat karena lampu menyala
terang dan terdapat banyak gelembung pada batang elektroda
7.
Cuka termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala tetapi terdapat
banyak gelembung pada batang elektroda
8.
Air sabun termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala tetapi terdapat
sedikit gelembung pada batang elektroda
9.
Air jeruk termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala tetapi terdapat
sedikit gelembung pada batang elektroda
10.
Kecap larutan non-elektrolit karena
lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
11.
Air Detergen termasuk larutan elektrolit kuat karena lampu menyala
terang dan terdapat banyak gelembung pada batang elektroda
12.
Air buah kedondong termasuk larutan elektrolit lemah karena lampu tidak menyala tetapi terdapat
sedikit gelembung pada batang elektroda
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian kami, kami menyimpulkan bahwa bahan yang mempunyai nyala lampu dan
gelembung pada batang elektroda atau hanya yang mempunyai gelembung saja
termasuk dalam larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak menghasilkan nyala
lampu atau gelembung termasuk dalam larutan non-elektrolit. Pada larutan
elektrolit, semakin tinggi konsentrasi kandungan zat pada larutan, akan
menghasilkan nyala lampu semakin terang.
VII. DAFTAR PUSTAKA
http://coretgimeli.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pengujian-larutan.html ( diakses pada
10/2/2013)
Buku
catatan kimia .